Select Menu

Slider

electronic

Travel

Travel

Performance

Cute

My Place

Slider

electronic

Racing

Videos

Tuesday, May 26, 2015

Aceh Barat Raih Opini WTP

 * Pertama dalam Sejarah

 Hasil gambar untuk Aceh Barat Raih Opini WTP

Bupati Aceh Barat, HT Alaidinsyah menerima penghargaan Opini WTP yang diserahkan Kepala BPK RI Perwakilan Aceh, Maman Abdurrachman di Banda Aceh, Senin (25/5). Penghargaan ini diterima Aceh Barat pertama kali dalam tahun 2015 sejak kabupaten ini terbentuk puluhan tahun silam.

PEMERINTAH Kabupaten Aceh Barat di bawah Kepemimpinan HT Alaidinsyah dan Drs H Rachmat Fitri HD MPA, terus menunjukkan prestasi dalam tatakelola pemerintahan yang baik. Hal ini terbukti untuk pertama kalinya kabupaten ini berhasil meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Aceh atas Pengelolaan Keuangan Tahun Anggaran 2014.

Penghargaan tersebut diserahkan kepala BPK Perwakilan Aceh Maman Abdurachman kepada Bupati Aceh Barat, HT Alaidinsyah di Kantor BPK Perwakilan Aceh di Banda Aceh, Senin (25/5). Perolehan predikat ini semakin mengharumkan nama Pemerintah Kabupaten Aceh Barat.

Sebelumnya pada 29 April lalu, Pemkab Aceh Barat berhasil menjadi Terbaik Pertama dari Kabupaten/Kota se-Indonesia dalam prestasi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Bupati Aceh Barat, HT Alaidinsyah yang didampingi Ketua DPRK, Ramli SE dan Sekdakab, Drs Bukhari MM mengatakan, pihaknya bersyukur atas penghargaan tersebut. “Syukur Alhamdulillah, Aceh Barat untuk pertama kalinya meraih predikat WTP. Ini merupakan hasil kerja sama seluruh jajaran sekaligus komitmen bahwa Pemkab Aceh Barat konsen dalam tatakelola Pemerintahan yang baik” ungkapnya.

Perolehan WTP oleh Kabupaten Aceh Barat diharapkan menjadi motivasi bagi semua SKPK di daerah ini dalam melaksanakan pengelolaan keuangan dan pengelolaan aset yang tertata dengan baik dan efektif.(adv)

Sumber: Serambi Indonesia

7 Tips Gaya Hidup Sehat

7 Tips Gaya Hidup Sehat

 

     Aktivitas yang sangat padat, membuat sebagian orang melupakan bahwa kesehatan tubuh memiliki nilai yang teramat penting dalam hidup ini. Namun, jikalau kita berpikir jernih, maka gaya hidup sehat itu sebenarnya mudah kita lakukan di setiap detik hidup kita. Langkah awalnya yaitu dengan mengetahui gaya hidup sehat yang benar. Lalu bagaimanan gaya hidup sehat yang benar untuk mencegah kematian dini...???

       Sahabat, tips kesehatan. Mungkin gaya hidup sehat yang benar di pikiran anda yaitu dengan memakan makanan sehat, rutin berolahraga pagi dan juga tidak merokok. Ya memang, ke tiga elemen tersebut merupakan beberapa kiat agar seseorang selalu sehat dan bugar di sepanjang hari. Namun, bukan itu saja, gaya hidup sehat yang dimaksud. Sebab masih ada berbagai tips gaya hidup sehat yang harus anda praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Tips kesehatan, Berikut ini gaya hidup sehat untuk mencegah kematian dini :
  1. Selalu aktif. Dalam hal ini usahakan untuk tidak sering duduk terlalu lama baik itu di depan komputer atau menonton acara televisi yang anda sukai. Anda dapat memulainya dengan mengurangi waktu untuk berlama-lama di depan komputer atau televisi dengan melakukan aktivitas lainnya yang membuat anda tetap bergerak dan aktif. 
  2. Sinar matahari pagi sangat baik untuk kesehatan tubuh anda. Ini dikarenakan, dengan terpapar sinar matahari pagi, maka tubuh akan terpacu untuk memproduksi vitamin D. Vitamin D pada tubuh memiliki fungsi untuk menangkal penyakit jantung, aneka jenis kanker dan juga mencegah pengeroposan tulang dini.
  3. Menambah atau memperbanyak untuk mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran sangat baik untuk menutrisi tubuh anda. Berbagai buah-buahan seperti jeruk, semangka, pepaya, apel dan lain-lain serta aneka sayuran seperti bayam, sawi dan lain-lain merupakan buah-buahan dan sayur-sayuran yang dimaksud. 
  4. Rutin berolahraga merupakan salah satu faktor yang dapat membuat badan anda lebih sehat dan fit sepanjang hari. Anda dapat memulainya, dengan menyisihkan waktu pagi untuk berolahraga pagi seperti berjalan, berlari maupun bersepeda santai.
  5. Stop merokok. Ini merupakan salah gaya hidup sehat yang sulit di lakukan bagi mereka yang menjadikan kebiasaan merokok sebagai kebutuhan. Tapi tahukah anda, kandungan rokok sangat tidak bersahabat untuk kesehatan tubuh anda.
  6. Mulai hari anda dengan tertawa atau tersenyum. Karena aktivitas tersenyum maupun tertawa berdampak sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh serta kesehatan tubuh itu sendiri. Anda dapat memulainya dengan sering bercanda dengan teman atau menonton berbagai acara komedi di televisi.
  7. Usahakan untuk membatasi, mengurangi atau bahkan menghilangkan untuk mengkonsumsi aneka makanan siap saji. Dengan mulai memasak makanan sendiri, anda akan lebih mengetahui, apakah makanan yang anda masak baik untuk kesehatan tubuh anda atau malah berdampak buruk bagi kesehatan tubuh anda. 

Penyebab Payudara Gatal

Payudara atau area sekitar puting memang seringkali menimbulkan rasa gatal. Penyebabnya pun beragam, mulai dari iritasi pada kulit hingga yang terparah  adalah kanker payudara. Akan tetapi, penyebab paling umum gatal pada payudara dikarenakan oleh kondisi atopic dermatitis atau eczema yang tak lain adalah kondisi kulit mengalami peradangan. Penyebab timbulnya atopic dermatitis dapat menyebabkan terjadinya kulit kering, kulit gatal hingga ruam.
Namun, ada beberapa faktor lainnya yang dapat menyebabkan timbulnya rasa gatal pada payudara dan putingnya, seperti misalnya :
  • Kulit di payudara mengalami alergi terhadap bahan pakaian dalam Anda
  • Adanya ketidakcocokan antara kulit payudara dengan serat kain wol
  • Kandungan dalam sabun mandi yang tak cocok dengan kulit
  • Adanya tambahan kandungan pada pewangi buatan yang bersentuhan dengan kulit
  • Deterjen atau sabun pembersih yang digunakan untuk mencuci pakaian maupun pakaian dalam
Selain itu, perlu Anda ketahui bahwa gatal pada payudara tidak hanya berasal dari luar, kondisi hamil juga dapat menyebabkan payudara mengalami pembesaran. Hal tersebut dapat membuat kulit tertarik dan meregang sehingga menimbulkan rasa gatal dan kulit pecah-pecah.

Tak hanya itu, infeksi jaringan di payudara yang dikenal sebagai Mastitis juga dapat menyebabkan timbulnya gatal pada payudara dan puting. Kondisi ini paling berisiko dialami oleh ibu yang baru melahirkan dan sedang dalam masa menyusui. Para ibu yang menyusui dapat mengalami penyumbatan aliran ASI atau terpapar bakteri yang menjadi penyebab timbulnya mastitis. Gejala lain terjadinya mastitis meliputi adanya payudara yang membengkak, terasa lunak, memerah serta terasa sakit dan terasa terbakar saat menyusui.

Gatal pada payudara yang perlu Anda waspadai adalah jika puting tertarik ke dalam, payudara kemerahan, adanya benjolan, cairan yang keluar dari puting serta adanya perubahan abnormal pada puting maupun payudara. Gejala awal gatal payudara adalah ditandai dengan keinginan untuk menggaruk kulit di sekitar payudara yang diikuti dengan rasa tak nyaman.

Karena terasa gatal, Anda pun otomatis menggaruk kulit yang halus di sekitar payudara, sehingga dapat mengakibatkan kulit berubah warna menjadi kemerahan, membengkak, pecah-pecah atau bersisik tebal. Meski menggaruk membantu sedikit menghilangkan rasa gatal, namun kerusakan kulit menjadi salah satu dampaknya.

Saat payudara dan sekitar payudara terasa gatal, cara merawatnya adalah dengan membasuh air hangat dengan sabun berbahan lembut untuk mengurangi rasa gatal. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan krim tanpa tambahan pewangi maupun pewarna atau krim corticosteroids ( atas petunjuk dokter pemeriksa ) juga dapat meredakan radang pada kulit. Selain itu, hindari bahan yang dapat menimbulkan alergi karena dapat membuat gatal semakin parah.

Namun, jika rasa gatal tak kunjung hilang setelah beberapa hari atau semakin memburuk, maka segera lah periksakan ke dokter. Terlebih lagi jika disertai dengan keluarnya cairan kekuningan, kecokelatan maupun kemerahan, rasa sakit, puting yang tertarik ke dalam, perubahan kulit yang membuat kulit tampak seperti kulit jeruk, jaringan payudara yang tampak menebal serta jika muncul gejala seperti kondisi mastitis.


Vantino Rossi


Monday, May 25, 2015

Cara Cepat Menghitung

1. Penjumlahan dan Pengurangan

Tangan Kanan sebagai satuan dan tangan kiri sebagai puluhan.
 
 Tangan Kanan:
 - Telunjuk dibuka = 1
 - (Telunjuk + Jari Tengah) dibuka = 2
 - (Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis) dibuka = 3
 - (Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis + Kelingking) dibuka = 4
 - (Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis + Kelingking) ditutup + Jempol dibuka = 5
 - (Jempol + Telunjuk) dibuka = 6
 - (Jempol + Telunjuk + Jari Tengah) dibuka = 7
 - (Jempol + Telunjuk + Jari Tengah + Jari Manis) dibuka = 8
 - (Jempol + Telunjuk + Jari Tengah + Jari Manis + Kelingking) dibuka = 9
 
Tangan Kiri:
 - Telunjuk dibuka = 10
 - (Telunjuk + Jari Tengah) dibuka = 20
 - (Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis) dibuka = 30
 - (Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis + Kelingking) dibuka = 40
 - (Telunjuk + Jari Tengah + Jari manis + Kelingking) ditutup + Jempol dibuka = 50
 - (Jempol + Telunjuk) dibuka = 60
 - (Jempol + Telunjuk + Jari Tengah) dibuka = 70
 - (Jempol + Telunjuk + Jari Tengah + Jari Manis) dibuka = 80
 - (Jempol + Telunjuk + Jari Tengah + Jari Manis + Kelingking) dibuka = 90 
 
2. Perkalian dan Pembagian
----- 3. Penambahan dan Pengurangan
Istilah umum : TAMBAH = NAIK jari
 


 Untuk penambahan dengan angka dibawah 5 dengan hasil tidak lebih dari 10, cukup mengoperasikan ta
 
 - 1+1= 2 = naikkan Telunjuk ; naikkan Jari Tengah
 - 1+2= 3 = naikkan Telunjuk ; naikkan Jari Tengah ; naikkan Jari Manis
 - 1+4= 5 = naikkan Telunjuk ; naikkan Jempol ; turunkan Telunjuk lagi
   penjelasan :
         karena 4 adalah 5 (NAIK Jempol) kurangi 1 (TURUN Telunjuk) sehingga persamaan diatas menjadi:
         1+4 = 
         1+(5-1) = 
         1+5-1 = 
         NAIK Telunjuk NAIK Jempol TURUN Telunjuk = 
         5 = 
         JEMPOL  

- 5+1= 6 = NAIK Jempol NAIK Telunjuk
 - 5+2= 7 = NAIK Jempol NAIK Telunjuk NAIK Tengah
 - 5+3= 8 = NAIK Jempol NAIK Telunjuk NAIK Tengah NAIK Manis
 - 5+4= 9 = NAIK Jempol NAIK Telunjuk NAIK Tengah NAIK Manis NAIK Kelingking



Monday, July 22, 2013

Pendidikan Kependudukan

Pertumbuhan penduduk dan kualitas hidup

Pada umumnya di Negara yang sedang berkembang perkembangan penduduk sangat tinggi tingkat kecepatan perkembangannya dan besar jumlahnya. Yang dimaksud dengan masalah penduduk adalah :

Masalah perkembangan penduduk sangat besar si nagara berkembang

Pertambahan penduduk menimbulkan :
  1. Jumlah pengangguran tinggi
  2. Jumlah tenaga kerja bertambah
  3. Perpindahan penduduk dari desa ke kota
  4. Pengangguran dikota besar bertambah
  5. Tingkat kemiskinan meningkat

Di negara berkembang laju pertambahan penduduk merupakan masalah pembangunan yang utama dan sukar diatasi, para ahli menyarankan masalah pertambahan penduduk dinegara berkembang harus segera diatasi untuk dapat mempercepat laju perkembangan ekonomi, yaitu dengan program menekan laju pertambahan penduduk. Tetapi usaha menekan laju pertambahan penduduk menghadapai beberapa masalah, seperti :

- Ekonomi
- Sosial budaya
- Keagamaan
- Politik dan
- Psikologi

Masalah tersebut yang menghambat usaha menekan pertambahan penduduk dalam waktu yang singkat. Faktor Yang Mempercepat Perkembangan Penduduk Perkembangan penduduk di dunia yang jumlahnya besar dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Jumlah penduduk yang sudah terlalu banyak pada masa sekarang. Dalam satu abad jumlah penduduk dunia berkembang dari 1,6 miliar menjadi 6 miliar. Perkiraan tahun 2005 mencapai 6.420 juta

2. Tingakat pertambahan penduduk yang relatif sangat pesat dewasa ini Dari penelitian B. Berelson tahun 1650 -1750 laju pertambahan penduduk dunia 0,3 %, tahan 1960-an laju rata-rata 2 %. Pada negara berpendapatan rendah (LIC – low income countries) periode 1976 – 2000 laju mencapai 1,4 miliar, dan dalam proporsi penduduk dunia mencapai 60,4 %, untuk MIC – middle income countries = 23.9 % dan untuk HIC – High income countries = 15.7 %

Faktor Yang Menimbulkan Tingkat perkembangan Penduduk Yang Cepat, P. Bairoch membedakan perkembangan penduduk pada negara berkembang dalam tiga tahap, yaitu :


1. Periode 1900 – 1920 tingkat perkembangan penduduk lambat
2. Periode 1920 – 1950 Penurunan tingkat kematian
3. Periode 1950 – 1970 bertambah laju penduduk

Dari tahapan tersebut dapat disimpulkan :
Bahwa perkembangan penduduk sangat pesat dinegara berkembang disebabkan oleh penurunan tingkat kematian dengan tidak diikuti oleh penurunan angka kelahiran dan kematian, dan perpindahan penduduk dari negara lain secara alamiah.

Dari hasil sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia adalah 289,4 juta. Berarti Indonesia termasuk negara terbesar ke tiga di antara negara-negara yang sedang berkembang setelah Gina dan India.Dibanding dengan jumlah sensus tahun 1990 maka akan terlihat peningkatan penduduk Indonesia rata-rata 1,98% pertahun. Berdasarkan hasil proyeksi penduduk, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 sebanyak 315,3 juta jiwa.

Bila dilihat dari luas wilayah pada peta penyebaran penduduknya terlihat tidak merata di 34 propinsi. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 1990 sekitar 60% penduduk tinggal di pulau Jawa, padahal luas pulau Jawa hanya 7% dari luas wilayah Indonesia. Dilain pihak pulau Kalimantan yang luas wilayahnya hanya ditempati oleh 5% dari jumlah penduduknya. Kondisi tersebut menunjukan bahwa kepadatan penduduk Indonesia tidak seimbang. Kondisi tersebut memerlukan upaya pemerataan dan upaya tersebut telah dilaksanakan melalui program transmigrasi dan gerakan kembali ke Desa.
Dilihat dari tingkat pertambahan penduduknya Indonesia masih tergolong tinggi, hal ini bila tidak diupayakan pengendalianya akan menimbulkan banyak masalah. Di Indonesia dari tingkat partisipasi anak usia sekolah baru mencapai 53% meskipun wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun telah dicanangkan oleh pemerintah. Dibanding negara tetangga, tingkat partisipasi pendidikan kita tergolong rendah. Hongkong misalnya tahun 1995 telah mencapai 95%, Korea Selatan 88% dan Singapura telah mencapai 95 %.

Masalah-masalah lain seperti ketenagakerjaan 77% angkatan kerja masih berpendidikan rendah. Dampaknya terhadap pendapatan perkapita yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap kualitas hidup. Juga terhadap kehidupan rumah tangga seperti perceraian dan perkawinan yang akan berpengaruh terhadap angka kelahiran dan kematian yang dalam banyak hal dijadikan indikator bagi kesejahteraan suatu negara.

Nampaknya sederhana, tetapi harus diingat bahwa manusia adalah sebagai subjek tetapi juga sekaligus objek pembangunan sehingga bila tidak diantisipasi mungkin pada gilirannnya akan berakibat ketidakstabilan atau kerapuhan suatu negara.

Permasalahan Penduduk (Kuantitas dan Kualitas) : Pembangunan suatu bangsa berkaitan erat dengan permasalahan kependudukannya. Suatu pembangunan dapat berhasil jika didukung oleh subjek pembangunan, yakni penduduk yang memiliki kualitas dan kuantitas yang memadai.


2. Transisi Demografi

Perkembangan penduduk dinegara maju dan berkembang menunjukan perubahan keadaaan perkembangan penduduk atau transisi demografi..

Transisi demografi dibedakan dalam tiga tahap, yaitu :
1. Tahap 1
Perkembangan penduduk masih rendah dengan tingkat kelahiran ini, negara maju pada periode 1800 – 1850 dan untuk negara berkembang 1800 - 1950

2. Tahap 2
Tingkat kematian menurun tetapi tingkat kelahiran masih tetap tinggi, maka tingkat pertambahan penduduk semakin besar. Negara maju pada periode 1850 – 1910 dan negara berkembang 1950 - 1970

3. Tahap 3
Pada negara maju tingkat kematian penurun dan tingkat kelahiran juga menurun, maka laju pertambahan penduduk mencapai tingkat yang rendah, periode 1910 - 1970

Pada negara berkembang, pada tahap 3 dibedakan kedalam dua keadaan, yaitu :


a. Keadaan kasus (a)
Tingkat kematian tidak mengalami penurunan dan tingkat kelahiran juga tidak mengalam perubahan, jadi laju penduduk tidak berubah.


b. Keadaan kasus (b)
Tingkat kematian mengalami penurunan dan kelahiran juga menurun, tetapi lebih tinggi dari penurunan tingkat kematian, jadi tingkat pertambahan penduduk mengalami proses penurunan.

Pada dasawarsa dewasa ini perkembangan penduduk yang cepat dan jumlahnya yang sangat besar, telah membawa dampak terhadap :

1. Struktur penduduk yang berat sebelah

2. Pengangguran yang semakin serius
3. Arus urbanisasi yang tinggi



Struktur penduduk
Perkembangan penduduk yang semakin cepat menyebabkan :


a. Proporsi penduduk belum dewasa bertambah tinggi

b. Jumlah anggotan keluraga bertambah besar


Kondisi
Negara Maju
Negara Berkembang


Bawah 15 tahun

25 – 30 %
40 – 50 %

Produktif
55 – 60 %

50 – 55 %

Jumlah Anggota

1 x

1,5 x


3. Masalah Pengangguran dan Arus Urbanisasi
Taksiran dari Boiroch, jumlah tenaga kerja di Negara berkembang dari 0, 8 % pada tahun 1950 naik manjadi 1,7 % pada tahun 1970, di Negara maju berkisar 0,7 %. Perkiraan tingkat pertambahan tenaga kerja pada periode tahun 2000, Negara maju 0,9 % dan Negara berkembang 2,6 – 2,8 %.



Secara umum di Negara berkembang :

1. Laju perekonomian masih rendah
2. Tidak mencukupi lapangan kerja
3. Bersifat pada sektor pertanian
4. Terdapat pengangguran terbuka dan terselubung.


Pembangunan ekonomi yang belum merata disetiap wilayah dan pertambahan penduduk yang tinggi, ini menyebabkan timbul masalah lain, yaitu migrasi penduduk desa ke kota.


1. Peranan Transportasi dalam Tata Ruang Kota dan Wilayah Dalam Pertumbuhan Penduduk
Perencanaan transportasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perencanaan kota dan wilayah. Rencana kota tanpa mempertimbangkan keadaan dan pola transportasi yang akan terjadi sebagai akibat dari rencana itu sendiri, akan menghasilkan kesemrawutan lalu lintas di kemudian hari. Akibat lebih lanjut adalah meningkatnya jumlah kecelakaan, pelanggaran, dan menurunnya sopan-santun berlalu-lintas, serta meningkatnya pencemaran udara.


Transportasi di dalam Lingkungan Perkotaan
Sektor transportasi merupakan salah satu sektor yang sangat berperan dalam pembangunan ekonomi yang menyeluruh. Perkembangan sektor transportasi akan secara langsung mencerminkan pertumbuhan pembangunan ekonomi yang berjalan. Namun demikian sektor ini dikenal pula sebagai salah satu sektor yang dapat memberikan dampak terhadap lingkungan dalam cakupan spasial dan temporal yang besar. Transportasi sebagai salah satu sektor kegiatan perkotaan, merupakan kegiatan yang potensial mengubah kualitas udara perkotaan. Perkembangan perkotaan berjalan secara dinamik, mengikuti perkembangan sosial-ekonomi perkotaan itu sendiri. Dengan semakin berkembangnya perkotaan dalam hal wilayah spasial (ruang) dan aktivitas ekonominya, akan semakin besar pula beban pencemaran udara yang dikeluarkan ke atmosfer perkotaan. Dampak ini akan semakin terasa di daerah-daerah pusat kegiatan kota. Transportasi yang berwawasan lingkungan perlu memikirkan implikasi/dampak terhadap lingkungan yang mungkin timbul, terutama pencemaran udara dan kebisingan. Ada tiga aspek utama yang menentukan intensitas dampak terhadap lingkungan, khususnya pencemaran udara dan kebisingan, dan penggunaan energi di daerah perkotaan (Moestikahadi 2000), yaitu:
  1. Aspek perencanaan transportasi (barang dan manusia).
  2. Aspek rekayasa transportasi, meliputi pola aliran moda transportasi, sarana jalan, sistem lalu lintas, dan faktor transportasi lainnya.
  3. Aspek teknik mesin dan sumber energi (bahan bakar) alat transportasi.


Sistem transportasi di perkotaan adalah faktor utama yang menentukan pola ruang (spatial pattern), derajat kesemrawutan, dan tingkat pertumbuhan ekonomi dari suatu daerah perkotaan. Ada tiga jenis utama transportasi yang digunakan orang di perkotaan (Miller 1985) :
  1. Angkutan pribadi (individual transit), seperti mobil pribadi, sepeda motor, sepeda, atau berjalan kaki,
  2. Angkutan masal (mass transit), seperti kereta api, bis, opelet, dan sebagainya.
  3. Angkutan sewaan (para transit), seperti mobil sewaan, taksi yang menjalani rute tetap atau yang disewa untuk sekali jalan, dan sebagainya.
Setiap jenis angkutan mempunyai keuntungan dan kerugian tersendiri. Sistem transportasi perkotaan yang berhasil, memerlukan gabungan dari cara angkutan pribadi, massal, dan sewaan, yang dirancang memenuhi kebutuhan daerah perkotaan tertentu.

Pola Perjalanan di Daerah Perkotaan

Kebanyakan orang memerlukan perjalanan untuk mencapai tempat-tempat tujuan bekerja, bersekolah atau ke tempat-tempat pendidikan yang lain, berbelanja, ke tempat-tempat pelayanan, mengambil bagian dalam berbagai kegiatan sosial dan bersantai di luar rumah, serta banyak tujuan yang lain. Hal yang utama dalam masalah perjalanan adalah adanya hubungan antara tempat asal dan tujuan, yang memperlihatkan adanya lintasan, alat angkut (kendaraan) dan kecepatan. Pola perjalanan di daerah perkotaan dipengaruhi oleh tata letak pusat-pusat kegiatan di perkotaan (permukiman, perbelanjaan, perkantoran, sekolah, rumah sakit, dan lain-lain).


Kebijakan Transportasi

Pola jaringan jalan dapat mempengaruhi perkembangan tata guna lahan. Jaringan jalan yang direncanakan secara tepat akan merupakan pengatur lalu lintas yang baik. Jadi ada kaitan antara perencanaan kota dengan perencanaan transportasi. Perencanaan kota mempersiapkan kota untuk menghadapi perkembangan dan mencegah timbulnya berbagai persoalan agar kota menjadi suatu tempat kehidupan yang layak. Sedangkan perencanaan transportasi mempunyai sasaran mengembangkan sistem transportasi yang memungkinkan orang atau barang bergerak dengan aman, murah, cepat, dan nyaman, dan mencegah terjadinya kemacetan lalu lintas di jalan-jalan dalam kota. Penyusunan kebijakan transportasi dilakukan oleh Departemen Perhubungan, setelah berkoordinasi dengan beberapa departemen lain yang terkait, misal: Departemen Dalam Negeri, Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Pertahanan, dan Departemen Keuangan. Selanjutnya pelaksanaan dari kebijakan transportasi tersebut dilakukan secara terpadu oleh unsur-unsur pelaksana di daerah, seperti Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Dinas Bina Marga, Polisi Lalu Lintas, dan instansi lain yang terkait, serta pihak swasta (perusahaan perangkutan).


2. Dampak tata guna lahan dan nilainya

Di samping dampak transportasi terhadap lingkungan alamiah, terdapat juga dampak terhadap tata guna lahan dan nilai lahan. Barangkali yang paling nyata dari dampak ini ialah pembebasan lahan untuk pembuatan jalan baru bagi sarana transportasi; dengan demikian tata guna lahan diubah untuk keperluan transportasi. Juga perubahan tingkat pelayanan transportasi (dan harga) di suatu daerah mungkin akan mempengaruhi jenis tata guna lahan tertentu yang tidak akan terjaditanpa adanya perubahan tadi. Ini mempunyai dampak yang potensial dalam mengubah bukan saja tata guna lahan secara parsial, tetapi juga melalui perubahan tesebut kualitas kehidupan secara keseluruhan dari suatu daerah dan nilai lahannya akan berwujud lain.


Persebaran lahan dan dampak relokasi

Dengan terjadinya urbanisasidi banyak negara maka kebutuhan untuk mengembangkan kapasitas transportasi perkotaan akan semakin mendesak. Pengembangan tersebut biasanya akan membutuhkan tambahan lahan. Walaupun agak mengherankan tambahan lahan tersebut hanya sedikit pengaruhnya terhadap total area yang disediakan untuk prasarana transpor. Walau demikian, tambahan lahan tertentu tetap menimbulkan masalah yang muncul. Lahan untuk transpor harus tersedia secara kontinu dengan minimum lebar tertentu. Untuk prasarana berkapasitas tinggi di daerah perkotaan biasanya dihindarkan dari gangguan lalu-lintas yang memotong, sehingga harus mempertinggi atau memperendah elevasi jalur tadi pada lokasi-lokasi tertentu. Ini menyebabkan hambatan untuk menyeberang di sarana transportasi baru. Hambatan-hambatan ini juga akan mengganggu kehidupan bertetangga, banyak rumah warga yang harus dipindahkan yang menimbulkan masalah ekonomi sosial tersendiri. Dari segi estetika mungkin prasarana yang dibangun kurang enak dipandang. Sehingga areal tersebut mungkin kurang enak dihuni. Karena alasan-alasan diatas, maka dewasa ini pembangunan sarana transportasi baru harus memperhitungkan secara integral dengan daerah sekitarnya.


Dari seluruh dampak akibat dibangunnya suatu prasarana transportasi yang baru, pembebasan lahan menimbulkan masalah yang paling sulit dan kontroversial. Prinsipnya pembebasan lahan sama dengan membeli lahan untuk kegiatan ekonomi baru lainnya. Karena pembangunan sarana transportasi akan memerlukan sebidang lahan yang menerus sepanjang rute dimana prasaran tadi akan dibangun, maka lahan yang akan dibangun yang harus dibeli hanya laha pada lokasi tertentu saja dan bukan lahan yang terletak pada sembarang lokasi. Pemerintah telah memberikan kebebasan kepada penguasa atau badan–badan yang akan membangun prasarana tersebut untuk membelinya dengan harga pasar yang wajar, tanpa tergantung kemauan pemilik lahan (hak pemerintah). Hal ini berarti memaksa penduduk untuk pindah dan akan menimbulkan keadaan yang tidak sehat dan kontroversial. Disamping itu disamping kesukaran dalam menentukan harga pasar wajar, tentu saja nilai lahan berbeda-beda menurut pemilik.


Masalah lain yang berkaitan dengan pembebasan lahan untuk transportasi adalah bahwa penggunaan lahan yang baru untuk suatu saran transportasi mempunyai sejumlah karakteristik yang sering tidak diinginkan oleh lingkungannya. Misalnya, jalan yang baru tadi mungkin akan membuat sepi jalan-jalan yang lain dan trotoar yang ada dan membelah lingkungan menjadi dua bagian terpisah. Sebagian sarana transportasi tidak membayar pajak kekayaan, tidak seperti lahan lainnya. Oleh karena itu pemerintah kota atau badan-badan lain mungkin akan mengalami pengurangan penghasilan dari pajak bumi atas lahan. Sudah barang tentu apabila harga lahan di sekitar fasilitas tersebut cukup tinggi


Untuk mengatasi masalah akibat pembebasan lahan dan relokasi tata guna lahan dikeluarkan undang-undang yang menentukan cara-cara pembebasan lahan untuk transportasi umum. Dengan ini diharapkan tidak akan ditemui permasalahan yang mungkin timbul akibat kegiatan tersebut. Namun demikian terbukti masih banyak ditemui permasalahan di lapangan seperti di perkotaan tidak cukup lahan pengganti untuk penduduk yang direlokasi, kegiatan bisnis mikro yang apabila direlokasi mereka akan sangat terpukul dan harus memulai dari awal atau masalah psikologis terutama bagi mereka yang telah cukup umur bahkan akan kehilangan relasi karena jarak semakin jauh. Dengan semua masalah ini tidak pelaklagi terdapat berbagai tantangan keras bagi pembangunan fasilitas transportasi baru apabila fasilitas ini memerlukan relokasi penduduk atau perekonomian. Akan tetapi ketentuan mengenai kompensasi finansial terhadap pertimbangan masalah masing-masing penduduk serta bantuan-bantua untuk relokasi akan dapat membantu mengatasi kesulitan tersebut.



Nilai lahan


Wajar kiranya bahwa perbaikan pelayan tarnsport di suatu daerah akan mengakibatkan naiknya nilai lahan itu, apabila kondisi lainnya tidak berubah. Pedagang akan memandang kemudahan transpor ke tempat lain mereka sebut aksesibilitas; denga sebidang lahan akan bertambah dengan meningkatnya pelayanan sisitem transportasi dan karena itu harga lahan tadi akan meningkat pula. Contoh sederhana memeperlihatkan dua karakteristik penting perbaikan transportasi. Pertama, pengurangan biaya transportasi membuat pendapatan akan tersedia untuk pemakaian lainnya yang dapat pula mengikuti peningkatan pengeluaran untuk rumah. Kedua, pengurangan biaya transpor pada umumnya akan membawa lebih banyak lahan yang dapat dipakai untuk pemukiman atau kegiatan ekonomi lainnya dengan akibat kepadatan pemakaian rata-rata akan berkurang. Ketiga, walaupun harga sebagian lahan akan meningkat sebagai akibat dari perbaikan transportasi namun harga lahan yang lokasinya tidak dipengaruhi perbaikan transportasi tadi mungkin akan menurun. Hal ini dapat terjadi walaupun perbaikan dapat mengurangi biaya transportasi atau menambah aksesiilitas ke seluruh bidang lahan karena beberapa lahan mungkin akan lebih dipengaruhi secara positif daripada yang lainnya. Walaupun model yang lebih rinci dan realistik akan menerangkan hal ini dan hal-hal lainnya secara lebih jelas dan lengkap namun contoh sederhana ini telah dapat menggambarkan beberapa pengaruh utama dari perbaikan transport terhadap nilai lahan.

Pertambahan nilai lahan pada lajur atau area yang berdekatan langsung dengan jalan bebas hambatan biasanya beberapa kali lebih besar dari pertambahan nilai lahan area yang jauh dari jalan bebas hambatan. Hal ini membuktikan bahwa perbaikan transport akan meningkatkan nilai lahan. Oleh karena itu akan memberikan keuntungan kepada masyarakat dengan cara tersebut, disamping keuntungan transportasi yang dapat dinikmati secara lebih langsung dan cepat. Namun demikian ada kemungkinan peningkatan nilai lahan yang berdekatan dengan peningkatan transportasi sebenarnya adalah pengalihan nilai lahan yang jauh dari peningkatan transportasi tersebut; lahan yang berkurang nilainya sebagai akibat peningkatan tersebut. Juga ada kemungkinan bahwa peningkatan nilai lahan hanyalah berupa penghematan biaya transport yang berasal dari fasilitas baru tersebut dan dengan demikian peningkatan nilai lahan ini sebenarnya adalah cara lain untuk mengukur pengaruh yang menguntungkan yang sama seperti pengurangan waktu perjalanan dan biaya transportasi lainnya. Sejauh mana peningkatan nilai lahan itu merupakan pengalihan penurunan nilai lahan di tempat lainnya dan sejauh mana peningkatan itu mencerminkan perubahan biaya transportasi orang-orang yang tempatnya berdekatan dengan fasilitas baru itu, namun pertanyaan itu sulit untuk dijawab.


Pembahasan selanjutnya lebih kami arahkan pada analisis dampak penggunaan lahan terhadap perkembangan transportasi tentunya dalam konteks keruangan. Pengembangan lahan yang sudah ada (existing use) merupakan informasi yang paling penting pada perencanaan perluasan. Perencanaan perluasan salah satunya diarahkan pada pengembangan transportasi yang lebih aksesibel sehingga memberikan kemudahan dalam pergerakan barang, jasa, informasi, serta manusia. Perkembangan suatu kawasan, harus ditunjang dengan peningkatan kualitas serta kuantitas dari transportasi itu sendiri. Transportasi dalam sudut pandang ini meliputi sarana dan prasarana seperti jalan dan moda sarana transport.


Perencanaan pembangunan kawasan sangat mempengaruhi pola pergerakan, dimana penggunaan lahan dan rencana distribusi spasialnya merupakan penentu dalam pangadaan prasarana dan sarana transportasi yang menyebabkan terjadinya interaksi. Hal yang penting dalam melancarkan interaksi antara tata guna lahan dengan kebutuhan transportasi yang dapat mendukung aktifitas yang terdapat pada masing-masing tata guna lahan tersebut. Untuk itu perencanaan tata ruang perlu mendapat perhatian bersama oleh intansi terkait, dari berbagai aktifitas tata guna lahan tersebut orang perlu melakukan perjalanan dengan menggunakan sarana dan jaringan transportasi yang ada sehingga mengakibatkan terjadinya arus orang, kendaraan, barang dan jasa dari dan ke aktivitas tata guna lahan yang ada.


Faktor utama yang berkaitan terhadap terjadinya perubahan penggunaan lahan serta kaitannya dengan transportasi yaitu:

Kedekatan dengan Pusat Kota sebagai pusat dari aktifitas masyarakat. Pusat Kota atau yang lebih dikenal dengan CBD (Central Business Distric) merupakan pusat dari seluruh aktifitas ekonomi, pemerintahan, pendidikan, dan social. Hal ini yang mendorong perkembangan penggunaan lahan dan transportasi. Berkembangnya suatu kawasan baik itu di perkotaan maupun di perdesaan pada dasarnya mengarah pada kedekatan terhadap pusat atau centralnya, dalam hal ini dikenal dengan ”Towns” untuk perkotaan dan ”Countryside” untuk perdesaan. Kedekatan dengan pusat atau CBD, memberikan dampak positif baik dalam memperoleh pelayanan publik maupun dampak ’tricle down effect’.


Berdasar kedua argumen tersebut, maka perlu pengkajian ulang mengenai apa yang menjadi factor yang mempengruhi perkembangan suatu transportasi sehingga berdampak pada perubahan penggunaan lahan ataupun sebaliknya. Pada dasarnya terdapat satu faktor yang sangat mempengaruh, yaitu:


3. Aksesibilitas.

Setiap upaya peningkatan fasilitas transportasi akan berdampak terhadap perubahan tataguna lahan apabila tidak ada upaya pengendalian. Pengendalian ini sangat penting agar upaya peningkatan fasilitas transportasi dapat bermanfaat dan berdayaguna seoptimal mungkin. Aksesibilitas memegang peran penting bagi para pengembang lahan. Acapkali justru para pengembang lahan yang menciptakan aksesibilitas ke lokasi yang dikembangkan agar kepentingan investasi dapat terwujud.

Friday, June 28, 2013

Selogan: Dua Anak Cukup

Kedua Orang Tua Menggendong Anak Kesayangannya | Gambar:
fotografi.tp.ac.id
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (dahulu Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional), disingkat BKKBN, adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen di Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang KB dan keluarga sejahtera. Kepala BKKBN saat ini adalah Dr. Sugiri Syarief, MPA.

BKKBN pernah sukses dengan slogan dua anak cukup, laki-laki perempuan sama saja. Namun, untuk menghormati HAM, kini BKKBN memiliki slogan dua anak lebih baik.